Minggu, 12 Juni 2011

Love Sucks, Let's Party!!! (Part 2)


Akhirnya gue bisa nge-post part 2 dari "Love Sucks, Let's Party". *nangis* *guling-guling*

Yak, sama seperti "LSLP" yang part 1, gue bakalan ngebahas tentang cinta-cintaan. Dan inget, ini bukan cinta-cintaan ABG labil yang putus-nyambung-putus-nyambung biasa. Cinta-cintaan yang bakal gue bahas adalah cinta-cintaan yang ekstrim, yang gak normal danbakan bikin kalian nga-nga. (re: Mangap)

Dan kali ini, gue akan nyajiin suatu cerita yang beda dari yang udah kalian baca dari LSLP part 1. Kalo di Part 1 kalian gue sajiin cerita cinta-cintaan dari orang yang nyata dan beneran ada, kali ini gue bakal ngebahas sebuah cinta-cintaan dua tokoh yang gak nyata, alis tokoh dari dalam film.

Cinta-cintaan yang bakal gue habas kali ini adalah kisah cinta Engel dan Joe.



Yak, Engel dan Joe bukanlah pasagan dalam kehidupan beneran, mereka adalah pasangan fiktif dari sebuah film berbahasa Jerman berjudul serupa dengan nama mereka "Engel und Joe".



Pertamakali gue tau tentang film ini waktu gue mencoba untuk belajar bahasa jerman lewat youtube. Tiba-tiba gue direkomendasikan film ini sama si Youtube. Karena penasaran, akhirnya gue buka trailer-nya. Setelah gue liat, ternyata film ini megandung unsur budaya punk. Dan langsung aja, dan kalian juga pasti bisa nebak, gue langsung nge-search film berbahasa jerman ini di si om google yang seksi. Dan ternyata si mas Youtube yang hot menyediakan full-movie dari Engel und Joe. Langsung aja gue donlot sampe abis.

Oke, balik ke topik pembicaraan.

Engel und Joe mengisahkan cerita cinta antara seorang cowok bergajulan berumur 17 yang tergabung dalam sebuah komunitas punk di kota Berlin (Engel)) dan seorang cewek belia berumur 15 taun yang memiliki masalah dengan keluarganya dan melarikan diri dari rumah (Joe).



Setelah berhasil melarikan diri dari rumah, Joe berjalan bersama anjingnya bernama Rasta menuju pusat kota untuk mencari tempat untuk tinggal. Namun, sekelompok anak punk berbuat onar di sebuah taman kota dan membuat anjing Joe merasa tidak tenang dan melarikan diri dari pengawasan Joe. Joe kewalahan mengejar anjingnya tersebut, namun ternyata Rasta berhenti di depan seorang cowok anggota kumpulan tersebut dan menarik-narik sepatunya. Dan gak salah lagi cowok itu adalah Engel. Joe langsung berjalan mendekati Engel ketika melihat anjingnya berada di pelukan Engel. Dan langsung deh mereka bertemu.

Sejak pertama bertemu, Engel udah punya perasaan sama Joe. Dia langsung PDKT lah istilahnya. Dia bahkan menawarkan tempat tinggal untuk Joe. Tapi Joe menolak mentah-mentah. Akhirnya Engel mengalah. Tapi sepertinya nasib memang harus mempertemukan mereka. Engel dan Joe bertemu lagi di sebuah konser musik dimana sekumpulan kelompok Skinhead (Skinhead merupakan sebuah kumpulan yang selalu bersengketa dengan kumpulan Punk) berada disitu. Joe yang merupakan satu-satunya orang yang tidak termasuk antara dua kumpulan tersebut (re: Punk dan Skinhead) pun menjadi perhatian para Skinhead. Para Skinhead tersebut mengelilinginya dan terjadilah adegan seperti di film-film Indosiar di mana si tokoh cewek di kelilingin preman-preman mesum. Melihat Joe dikelilingin para Skinhead, Engel langsung bertindak. Yah, seperti udah kalian duga terjadilah perkelahian antara geng Skinhead dan geng Punk.



Setelah kejadian tersebut, Joe langsung luluh. Dan ia bersedia bermalam di kediaman Engel. Mulai deh disitu mereka kenalan. Bla bla bla nothing special.



Setelah melewatkan malam bersama Si Engel, akhirnya Joe dikenalkan kepada kehidupan kelompok punk yang keras, dimana narkoba menjadi tokoh utama dari keseharian para Punk-head tersebut. Pada perkenalan "perdana" Joe kepada kelompok Punk, Engel meminta kawan-kawannya untuk bersikap normal dan tidak melakukan suatu hal yang memalukan. Namun seorang dari Punk-head tersebut tidak menuruti permintaan Engel. Dibawah pengaruh Heroin, si cowok berambut mohawk ini memanjat sebuah tembok dan dengan segaja melopat kebawah. Langsung saja kegaduhan terjadi. Untung saja si Punk-head yang sedang "tinggi" tersebut tidak mengalami cedera parah. Engel langsung membentak si Punk-head itu dan menamparnya. Diluar perkiraan Engel, ternyata Joe tidak menyukai perlakuan kasar tersebut. Akhirnya Joe diam-diam menyelinap kabur meninggalkan kawanan Punk tersebut.



Akhirnya si Engel sadar bawha Joe udah gak ada di markas Punk-heads tersebut. Ia langsung mengejarnya. Dan tiba-tiba ujan -_-. Terus akhirnya si Engel berhasil meminta maaf kepada Joe dan akhirnya mereka berakhir "making-out" di sebuah toko swalayan yang udah tutup. huamft.

Yah begitulah cerita gimana Engel dan Joe bertemu.

Lalu dimulai-lah konflik-konflik percintaan mereka.

Konflik pertama, si Joe izin sama Engel untuk kembali ke sekolahnya untuk memberitahu kabarnya kepada teman-temannya. Namun tanpa di duga ibunda dari Joe sudah menunggunya disitu dan memaksanya untuk pulang. Akhirnya Joe terpaksa pulang dan hilang dari peredaran selama dua hari. Ketika kahirnya Joe berhasil kabur lagi, ia kembali kepada Engel. Engel marah besar karena Joe meninggalkannya lebih dari batas waktu yang dijanjikan. Dan ia menjadi lebih marah ketika mengetahui bahwa Joe sempat pulang kerumah. Akhirnya mereka berpisah.

Konflik kedua, setelah memutuskan untuk memisahkan diri, pada malamnya Engel merasa frustasi dan patah hati. Akhirnya Engel memilih narkoba sebagai penghilang rasa patah hatinya. Dibawah pengaruh narkoba dan kesadaran yang udah teracak-adul, Engel tanpa sadar "have-sex" sama seorang dari anggota Punk-heads tersebut. Dan si cewek tersebut memberikannya sebuah cincin.

Konflik ketiga, karena sadar bahwa perasaannya terhadap Joe itu serius, akhirnya Engel memutuskan untuk menemui Joe di sekolahnya. Dan dengan mudah, ia mendapatkan maaf Joe yang juga tidak sanggup hidup tanpanya (cailah). Langsung aja secara spontan si Engel "ngelamar" Joe dengan cincin pemberian si cewek punk yang tidur sama Engel semalem.


Mereka berjalan menuju stasiun tempat para Punk-heads berkumpul untuk mengumumkan hubungan baru mereka. Cewek yang melihat cincin miliknya berada di tangan Joe merasa tidak terima. Ia langsung menyerang Joe dan mengatakan apa yang terjadi antara dia dan Engel semalam. Akhirnya Joe marah dan nonjokin Engel sampe jatoh ke lantai. Mereka berpisah lagi.

Konflik keempat, berpisah untuk kedua kalinya, Engel merasa sangat frustasi dan menyesal. Lagi-lagi ia beralih ke jalur Narkoba. Di sisi yang lain, seorang cewek dari kelompok Punk bersimpati kepada Joe dan menawarkannya tempat tinggal. Joe tidak menolak. Ternyata, cewek tersebut tinggal bersama saudara laki-lakinya yang merupakan anggota kelompok Street-Skater (Street Skater merupakan kelompok yang berlawanan dengan Punk. Street Skater merupakan kelompok anak baik-baik yang sangat menentang ajaran Punk, walaupun budaya Punk tidak jauh-jauh dari yang namanya Skateboard). Kebetulan, pada saat itu para komunitas Street-Skater dengan berkumpul dirumah si cewek punk. Karena frustasi dan marah dan dibawah pengaruh alkohol, Joe dan saudara laki-laki dari cewek punk "have-sex". Huamft. Di sisi yang lain, Engel tertangkap basah oleh polisi dengan sejumlah bukti narkoba dan terpaska ditangkap.


Pada akhirnya, Engel dibebaskan setelah 3 bulan. Dan dengan mengejutkan Joe menjemputnya di depan penjara. Namun, hal yang sangat miris terjadi disini. Joe memberitahu Engel bahwa ia telah hamil muda hasil hubungannya dengan anggota Street-Skater. Awalnya Joe mengira bahwa Engel akan marah besar dan kecewa, dan sudah tidak ada harapan lagi antara ia dan Engel. Namun Joe salah, Engel menerimanya apa adanya dan tidak mempermasalahkan keadaanya sekarang. (Sumpah ini terunyu sejagat).

Kehidupan mereka berjalan mulus setelah Engel keluar dari penjara. Mereka tinggal bersama seperti pasangan-pasangan lainnya. Dan Engel menganggap anak dalam kandungan Joe sebagai anaknya sendiri. Namun suatu kali ibunda dari Joe mendatangi mereka dan berusaha merebut Joe. Tapi usaha si ibu tersebut gagal.

Sampai pada akhirnya Joe melahirkan anaknya. Engel merasa panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan kondisi ekonomi yang serba tak bercukupan ini. Engel berniat untuk membahagiakan Joe dengan cara melamar berbagai macam pekerjaan. Namun pada hari pertama ia mendapat kerja, ia sudah berbuat onar dan langsung dipecat pada hari itu juga. Karena emosi dan frustasi, akhirnya Engel memutuskan untuk merampok sebuah toko makanan. Setelah mendapatkan uang, akhirnya ia menjemput Joe di rumah sakit dengan sebuah taksi. Joe sangat terkejut dan sumringah.



Namun kebahagiaan tersebut tidak berlangsung lama. Dengen cepat polisi dapat mencium keberadaan Engel sang perampok dan menangkapnya untuk kedua kali. Dengan terpaksa Joe kembali pulang ke rumah ibunya.

Setelah satu minggu di penjara, Engel dibebaskan dengan alasan masih dibawah 21 tahun. Diam-diam ia menyelinap ke rumah ibunda Joe dan menculiknya beserta bayinya. Dan mereka pun menjalani hidup seperti sedia kala.

Konflik terakhir, pada suatu malam Engel dan Joe beserta anaknya terpaksa tidur di bawah atap sebuah stasiun. Pada malam itu juga polisi mendatangi mereka dan mengambil anak Joe dengan paksa. Engel yang sedang berada di bawah pengaruh heroin tidak bisa membela kekasihnya yang histeris. Dan mereka pun harus menerima kenyataan bahwa anak mereka harus diambil oleh pihak yang berwajib.

Namun bukan hanya itu masalah yang mereka alami. Karena kehabisan uang, pasokan heroin yang dibutuhkan oleh Engel juga habis. Engel mengalami sakau sangat berat. Ia memohon kepada Joe untuk mencari uang demi membeli pasokan heroin. Joe yang tidak tahan melihat Engel menderita akhirnya mengandalkan jalan pelacuran untuk mendapatkan uang.

Akhirnya ketika uangnya terkumpul, pada suatu malam Joe menyelinap ke rumah ibunya untuk menculik anaknya. Dan berhasil tanpa sepengetahuan siapapun.

Dan di akhir cerita, Engel dan Joe berserta anaknya berhasil melarikan diri ke luar kota dan melanjutkan hidup mereka yang pahit dengan penuh tanggung jawab. Enggel berhasil melewati masa sakau-nya dan menolak untuk memakai heroin untuk seterusnya.




...........................................................................................................................................................................



Huamft. Selese. Gitu ceritanya. Keren kan?

Walaupun kisah Engel dan Joe bukanlah kisah nyata, tapi kisah mereka cukup bisa menginspirasi gue bahwa cinta-cintaan yang selama ini kita liat di saluran-saluran TV labil itu adalah fiktif yang sesungguhnya. Kisah Engel dan Joe tak lain dan tak bukan merupakan gambaran langsung hal-hal yang akan kita hadapi dalam hidup ini. Mungkin, konflik yang dialami Engel dan Joe gak akan sepenuhnya kita alami, atau mungkin gak sampe dua per tiga, tapi Engel dan Joe bisa menyadarkan kita bahwa terikat "cinta" sama seseorang itu gak gampang. Kita harus siap jatoh dan siap ancur buat mereka. Kita harus siap berdarah bahkan harus masuk penjara buat mereka. Emang terkesan lebay, tapi bener. Gak ada yang bisa matahin hati lo kecuali cinta. Ye gak?

Nah, itu kenapa gue namain postingan gue tentang cinta-cintaan ini "Love Sucks, Let's Party". Soalnya cinta-cintaan itu "sucks" atau payah. Dan gausah mikirin cinta-cintaan kalo lo gak siap buat sakit, berdarah-darah, jatoh, babak belur, gak mau makan, gak mau tidur dan nangis sepanjang hari. Lebih baik lo nikmatin hari-hari lo tapi tetep percaya seseorang bakal dateng buat lo suatu saat.

Oke, intinya LOVE SUCKS! LET'S PARTAEEYYYY!!!!



BONUS:

Kalo lo males dengerin bahasa Jerman yang blekeblekcrikidudhentizsutrisna ini gue punya
Engel und Joe versi indonesia.....


(Wakakakakakakakakka)


Oke! See you in "Love Sucks, Let's Party!!!" part 3!

Keep on page peeps!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar