WHOOTT?

Nin? Gak salah? Lo mau nge-post tentang Taylor Swift?
Serius nih? Tumben amat!

Hehehehhehehe.....
Huam. Di postingan kali ini gue bakal banting setir. Dari yang biasanya gue ngebahas hal-hal yang gak jauh dari musik punk dan musik-musik ber-ditorsi lainnya, kali ini gue akan ngebahas suatu hal yang sama sekali jauh dari hal-hal berbau punk atau pun musik ber-distorsi.
Yap. Kali ini gue akan mengajak kalian untuk mengenal lebih dalam sorang cewek yang menurut gue keren banget. Cewek ini telah menginspirasi gue melalui karya-karyanya yang gak bisa dibilang sampah. Jujur, awalnya gue agak gengsi kalo ngakuin gue suka sama karya-karyanya Taylor Swift, tapi kali ini gue bakal blak-blakkan.
GUE NGE-FANS SAMA TAYLOR SWIFT! YA! GUE ANAK PUNK JALANAN CINTA TUHAN INI NGE-FANS SAMA TAYLOR SWIFT! PUAS?!!
Siapasih si Taylor Swift itu? kayaknya gue heboh banget....
Ini dia si Mba Taylor Swip...

Kenal kan?
Sebagian besar dari kalian pasti tau bahkan pernah mendengar karya-karya cewek berumur 21 tahun ini.
Sebagai cewek yang umurnya masih bisa dibilang muda, Taylor udah menelurkan banyak karya-karya yang bisa dibilang "amajing" dan diakui sama dunia permusikan. Dan semua yang udah dia raih sekarang itu gak gampang. Nih gue ceritain...
Taylor sudah memimpikan jadi seorang penyanyi sejak dia kecil banget. Dia mulai merintis karir nyanyinya sejak umur 10 tahun. Ia belajar memainkan gitar pada umur 12 tahun dan bahkan langsung bisa menciptakan sebuah lagu.

Taylor memaksa orang tuanya untuk pindah ke Nashville, yaitu sebuah kota dimana para penyanyi-penyanyi counrty papan atas kebanyakan berasal. Di Nashville, dia mencoba mengirim rekaman-rekaman suaranya saat ia menyanyikan lagu-lagu ciptaannya. Tapi berhubung umurnya yang masih terlalu muda dan pengalamannya yang masih sangat amat kurang, tidak ada satu label rekaman pun yang mau mengontraknya.
Sebagai anak yang heboh dengan dunianya sendiri, Taylor bisa dikatakan seorang anak yang freak disekolahnya. Ia pernah menjadi korban bully dan ejekan teman-temannya karena dia bener-bener beda dari anak biasanya. Tapi Taylor gak pernah putus dan bertekad bulat untuk nunjukin orang-orang yang ngehina dia bahwa dia punya sesuatu yang bisa bikin mereka "kicep". Begitu juga buat para om-om dari label rekaman yang berpuluh-puluh kali menolak dia.
Sampai pada akhirnya suatu saat waktu dia berumur 13 tahun, seorang om-om bernama Scott Borchetta mendengar rekaman suara Taylor. Si om-om ini langsung terkesima bisa nemuin seorang anak perempuan kurus cungkring keriting (maap Mba Taylor) yang baru berumur 13 tahun udah bisa menciptakan lagu sendiri dan memiliki tekad yang sekian besar. Akhirnya si om-om ini, yang kebetulan lagi merintis sebuah label rekaman baru, mencoba mengembangkan Taylor.
Pada awalnya, saat si Om Scott ini mempromosikan rekaman-rekaman amatir Taylor kepada teman-temannya, tidak ada yang mau menggubris pendapat si Om baek hati ini. Bahkan dalam berbulan-bulan teman-teman satu profesi si Om Scott ini tidak menjawab telepon ataupun sms dari si Om. Akhirnya karena kehabisan kesabaran dan merasa tidak mungkin ada yang mau bekerjasama dengannya, akhirnya si Om Scott seorang diri mencoba menerbitkan Taylor yang masih sangat belia dibawah label rekaman seumur jagungnya yaitu "Big Machine Records".

Akhirnya setelah proses yang panjang dan penuh pertentangan, Taylor yang masih belia tersebut diberi kesempatan oleh si Om Scott untuk menerbitkan single pertamanya yang berjudul "Tim McGraw" pada tahun 2006. Dan single unyu tersebut meraih apersiasi baik dari khayalak umum. Banyak yang berpikiran bahwa seorang penyanyi solo perempuan yang masih sangat muda tidak mungkin menciptakan lagunya sendiri untuk singel pertama. Tapi 100% Taylor menciptakan lagu itu sendiri.
Album pertamanya yang berjudulkan namanya (re: Taylor Swift) menuai respon bagus dari banyak orang. Hal-hal yang membuat orang-orang menyukai karya-karya Taylor adalah caranya menuangkan isi pikirannya ke dalam lagu yang benar-benar menyentuh dan mewakili perasaan orang banyak.
Taun 2008 Taylor mngeluarkan album keduanya yang berjudul Fearless. Dan album ini adalah album yang bakal gue catet dalam urutan 1000 album yang harus lo dengerin sampe abis sebelom lo mati. Serius.

Gue mau cerita dikit, pertamakali gue dengerin album Fearless ini adalah waktu adek gue iseng-iseng beli CD-nya. Terus disetel di mobil. Awalnya gue gak peduli sama Taylor Swift. Tapi pada suatu hari gue lagi galau, bener-bener galau, dan gak ada satu lagu punk pun yang mewakili perasaan galau gue, akhirnya gue nyetel CD Fearless. Dan, tadaaaa, gue langsung jatuh cinta.
Lirik-lirik lagu yang ditulis langsung sama Taylor tersebut bener-bener terasa real tanpa memakai satu kiasan pun. Semua perasaan yang tertera di gambarkan secara lugas sampe-sampe kita bisa ngebayangin situasi yang terjadi. Dan kebanyakan dari kisah-kisah dalam lirik itu ngena banget.
Bahkan Taylor gak takut buat nyebutin nama orang yang dia ceritain di dalam liriknya. Seperti lagu "Hey Stephen" yang dia tujukan buat seorang cowok yang bikin dia tergila-gila. Dan cowok tersebut adalah Stephen Barker Liles, seorang penyanyi yang Taylor kenal di sebuah festival musik. Dan ada satu lagi yaitu Drew di lagunya yang berjudul "Teardrops on My Guitar". Drew merupakan teman Taylor di SMA yag bikin Taylor patah hati.

Bukan itu aja, Taylor juga merupakan seorang yang rendah hati dan pemaaf. Ketika karriernya sedang naik daun, tiba-tiba suatu insiden terjadi. Yaitu pada saat ia dianugerahi Video of The Year oleh saluran MTV yang merupakan penghargaan yang sangat dinanti-nantikan oleh berbagai macam artis dunia. Ketika dia sedang mengucapkan sepatah-dua patah kata terimakasih diatas podium, seorang bintang RnB, Kayne West, menyelak pidatonya dan merebut mikrofon yang digenggam Taylor. Kayne menyatakan dalam interupsinya tersebut bahwa Taylor tidak pantas mendapatkan penghargaan tersebut. Setelah insiden tersebut, Kayne menjadi bulan-bulanan media sebagai artis yang tidak sportif. Sedangkan disisi lain Taylor mengatakan bahwa Kayne tidak bersalah dan mengatakan bahwa ia sudah memaafkan Kayne sejak awal dan bahwa mungkin pendapat Kayne itu benar. Akhirnya Taylor menyatakan perasaannya dalam insiden itu dalam lagunya yang berjudul "Innocent" di album Speak Now.

Tahun 2010, Taylor mengeluarkan album ketiganya yaitu Speak Now. Secara keseluruhan, materi lagu yang ada di Speak Now gak beda jauh dari dua album sebelumnya. Tapi aransemen musik yang ditawarkan jadi lebih beragam. Kayak di lagu "Story of Us", unsur pop rock kental banget terdengar. Tapi mau apapun bentuk aransemennya, lagu-lagu tersebut tetep menyentuh banget dan real.

Secara keseluruhan, semua lagu-lagu yang ditawarkan Taylor Swift merupakan 100% lagu karangannya. Mungkin dia dibantu beberapa orang dalam aransemen, tapi semua lagu "mentah" berasal dari dirinya sendiri. Itulah salah satu alasan kenapa gue kagum sama Taylor. Gak banyak penyanyi "mainstream" cewek yang bisa memproduksi sebuah full album dengan 100% lagu karangan sendiri. She's pretty distinctive.

Bukan hanya hal itu, Taylor Swift bisa menciptakan lagu-lagu galau tanpa terasa menye-menye dan lemah. Jadi buat gue, itu pas banget. Ada saat dimana gue emang harus galau, tapi gue tetep gak mau lemah. (Muka datar). hehe.
Dan jangan pikir semua lagu-lagu Taylor Swift itu lagu cinta-cintaan. Gak dikit lagu Taylor Swift yang berisikan cerita tentang keluarganya, mimpi saat kecilnya dan rasa dendam terhadap orang-orang pada masa lalunya. Contohnya lagu "Mean" di album Speak Now yang berisikan unek-unek dihatinya kepada seseorang yang terus meremehkan di masa lalu. Dan lagu "The Best Day" di album Fearless yang ditujukan buat ayahnya, dan lagu ini berhasil bikin gue lemes gara-gara aransemen dan liriknya indah banget (sumpah gak lebay).
Intinya, dengan mendengarkan lagu-lagu Taylor Swift, gue jadi ngerti bahwa hal yang indah itu gak akan selalu ribet dan absrak penuh dengan kiasan. Bisa aja sesuatu yang indah itu muncul dari hal-hal yang super sederhana. Kita cukup melakukan beberapa hal yang simple buat menciptakan suatu hal yang bisa menginspirasi banyak orang, yaitu; berani, jujur dan rendah hati. Kayak Taylor Swift yang berani menentang semua pendapat merendahkan dari orang-orang disekitarnya sampai ia sukses, dan selalu jujur dalam setiap lirik-liriknya dan pada akhirnya ia selalu merendahkan diri dan gak pernah merasa tinggi.

Dan satu lagi, gue bakal menekankan sekali lagi bahwa hidup gak akan pernah tambah gampang. Yang ada akan terus menjadi susah. Waktu kecil banyak yang menentang mimpi lo, ketika mimpi itu sudah terwujud banyak orang yang menuduh lo melakuakan hal yang tidak lo lakuin, bahkan akan ada orang yang tidak bisa menerima terwujudnya mimpi lo. Yang jelas kita harus tetap memegang mimpi itu erat-erat jangan sampai terlepas walaupun ada gunung yang mau ngelindes lo.
Dan ada satu quote dari Taylor Swift yang gue suka banget, yang intinya adalah kita gak boleh takut buat mengatakan sesuatu yang ingin kita katakan. Soalnya itu bakal terus menghantui kita bankan kadang disertai dengan rasa sesal kalo gak kita ungkapkan. Be bold peeps!
Yak, cukup sampe ini aja yang postingan kali ini. Gue capek (curhat).
Oke. Pesen gue cuman Keep fearless and never hesitate to tell yourself ; "Speak now!".
(Inget, sebenernya mau nge-klik "terbitkan entri" aja gue gengsi nih.)
Bonus:
Tai-lor Suaeb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar