
Oke... mungkin postingan kali ini akan sedikit norak, karena gue bakal ngebahas hal-hal yang gak jauh dari romansa dan cinta-cintaan.
EEits... jangan di close dulu! Kali ini yang gue bahas bukan sekedar cinta-cintaan ABG labil yang menggalau dan sebagainya yang sering lo denger. Cinta-cintaan yang gue bahas kali ini adalah cinta-cintaan yang bisa ngebunuh, cinta-cintaan yang berakhir tragis, cinta-cintaan yang penuh perjuangan dan mungkin pembahasan gue dibawah ini bisa jadi pelajaran buat kalian semua yang sedang "bercinta" wkwk...
Haiyaaa langsung aja ya kita bahas....
1. Sid dan Nancy
Oke, kalian pasti udah nebak bahwa mereka akan gue bahas dalam postingan ini.
Banyak yang bilang kalo Sid dan Nancy adalah versi punk dari Romeo and Juliet hahah. Tapi menururt gue, Sid dan Nancy jauuuuh banget dari figur melankoli Romeo and Juliet yang menye-menye dan inyi-minyi. Romansa Sid dan Nancy jauh dari kesan lembut dan "unyu".
Nancy merupakan seorang groupie dari sebuah band berjudul Sex Pistols yang tak lain dan tak bukan merupakan band dari Sid Vicious, kekasihnya. Mereka pertamakali bertemu di sebuah apartemen milik temannya Nancy bernama Linda. Pada awalnya Nancy berniat untuk menaklukan hati Johnny Rotten melainkan Sid, namun karena saat itu Nancy terkenal sebagai seorang Groupie yang phsyco and menjijikan, akhirnya Johnny menolak perhatian Nancy mentah-mentah. Tanpa di duga-duga, ternyata kehadiran Nancy di sekeliling band Sex Pistols ini menarik perhatian Sid. Dan pada akhirnya, walaupun Nancy gagal menaklukan Johnny, ia berhasil mengambil hari teman satu band-nya, yaitu Sid Vicious.

Hubungan Sid dan Nancy bukanlah hubungan percintaan antar cewek dan cowok kayak biasa, dimana perasaan sayang ditunjukan lewat perlakuan-perlakuan romantis. Sid lebih suka menunjukan rasa sayangnya lewat kekerasan, narkoba dan sex yang menyakitkan. Dalam posisinya sebagai groupie, nancy tidak menolak diperlakukan seperti itu. Lagipula, dirinya sudah menjadi seorang pecandu heroin sebelum ia bertemu Sid. Nancy sering menunjukan rasa sayangnya dengan menyuntikan Heroin ke tubuh Sid setiap ia sedang dilanda masalah dan stress, karena bagi Nancy hanya Heroin yang dapat membantu kekasihnya tersebut. Sehingga lama kelamaan kecanduan Sid akan heroin semakin bertambah parah.

Bukan hanya merusak hidup Sid yang sudah rusak, Nancy juga merupakan penyebab dari runtuhnya kekaisaran punk dari band Sex Pistols. Karenanya, Sid lebih mementingkan hubungan mereka daripada band-nya. Dan juga pada saat itu Nancy selalu mengiming-imingkan sebuah karir solo impian kepada Sid, sehingga ia bisa lebih membulatkan tekatnya untuk keluar dari Sex Pistols.
Setelah karir Sid hancur berantakan, Nancy mencoba untuk membangunnya kembali. Ia memcoba untuk menjadi manajer baru bagi karir solo Sid. Nancy pernah berniat untuk keluar dari kecanduan Heroin bersama Sid, namun itu cuman khayalan. Buktinya kehidupan mereka hanya tergantung pada obat-obatan terlarang itu saja.
Pada akhirnya, kisah mereka berakhir tragis. Pada sebuah pagi di tahun 1978, Nancy Spungen ditemukan tewas dengan sebuah tusukan pisau di perutnya, mayatnya ditemukan di sebuah kamar hotel di kota New York. Karena pada malam sebelumnya Sid berada bersamanya sepanjang malam dan melakukan sebuah pesta narkoba, polisi menuduhnya sebagai pembunuh Nancy. Pada akhirnya, karena putus asa dan rasa kehilangan yang tidak bisa dibendung lagi, Sid memustuskan untuk mengakhiri hidupnya. Sid Vicious meninggal pada tahun 1979 akibat overdosis.
Ia meninggalkan sebuah surat di samping mayatnya berbunyi:
We have a death pact
I have to keep half of the bargain
Please burry me
PTO
Next to my baby
Bury me in my leather jacket, Jeans and Motorcycle Boots2. Matthew Shadows and Valary DiBenneditto
Mungkin ada beberapa dari kalian yang belum pernah mendengar kisah pasangan ini. Matthew Shadows adalah tak lain tak bukan merupakan vokalis dari sebuah band metal Avenged Sevenfold dan Valary adalah istrinya yang masih ia nikahi sampai saat ini
Matthew dan Valary sudah bersahabat sejak mereka duduk di bangku SMP. Seperti cowok remaja lainnya Matthew punya impian untuk membuat sebuah band. Beberapa kali dia mencoba untuk membangun band, tapi kerapkali ia gagal. Sampai akhirnya ketika ia duduk di bangku SMA, cowok dengan badan super keker ini masuk ke dalam sebuah band bernama Avenged Sevenfold. Karena gak mau gagal lagi, Akhirnya Matthew menekadkan dirinya untuk terus memperjuangkan band tersebut.

Pertama-tama ia dan Avenged Sevenfold berjalan di jalur indie. Mereka membayar uang sablon untuk kaos Band mereka, membayar uang transport dan lain-lainnya. Karena sudah tidak sanggup mengurus semuanya sendiri, akhirnya Matthew menawarkan jabatan Tour Manager kepada Valary yang pada saat itu masih menjadi sahabatnya. Setelah memegang jabatan tersebut, Valary menjadi selalu ada untuk Avenged Sevenfold. Bahkan ia pernah nekad mencuri uang orang tuanya untuk membiayai uang rekaman salah satu lagu mereka. Sejak saat itu, Valary mulai mencuri perhatian Matthew. Tak beberapa lama kemudian mereka mulai dikabarkan berpacaran.
Mungkin kisah cinta mereka gak seekstrim kisah Sid dan Nancy, tapi menurut gue perjuangan mereka untuk mencapai puncak itu dari nol banget. Dan pada akhirnya, mereka menikah pada tahun 2008 dan sampai sekarang masih mempunyai sebuah hubungan yang bahagia.
3. Kurt Cobain dan Courtney Love
Gue rasa ini salah satu kisah cinta yang bener-bener mendunia. Gue rasa kalian semua udah pernah denger kisah cinta dua pasangan heboh ini.
Pada awalnya, Kurt Cobain gak punya perasaan apapun kepada Courtney yang bergajulan. Sedangkan Courtney sudah mempunyai perasaan terhadap Kurt sejak pertama kali mereka bertemu di sebuah club. Pada saat itu, band Kurt bernama Nirvana dan band Courtney yang bertitel Hole merupakan dua band Grunge yang sedang naik daun. Band mereka mempunya
base camp dan
record studio yang berdekatan. Karena kegilaannya kepada Kurt, akhirnya semua orang mengetahui bahwa Courtney mempunyai perasaan terhadap Kurt dan hal ini tak salah lagi sudah diketahui Kurt dan teman-teman satu band-nya. Awalnya kurt hanya diam dan jual mahal, tapi setelah ia melakukan beberapa interaksi dan mengenal Courtney lebih dalam, Kurt akhirnya jatuh cinta kepada Courtney.

Kurt dan Courtney menikah pada tahun 1992. Kehidupan pernikahan mereka terbilang cukup harmonis, hanya saja keseharian mereka tidak akan jauh-jauh dari obat-obatan terlarang. Hampir setiap hari mereka melakukan pesta narkoba. Bahkan saat Courtney sedang mengandung anak mereka, mereka terus menggunakan obat-obatan terlarang tersebut. Untung saja tidak ada efek buruk pada kelahiran anak mereka.
Saat anak mereka, Frances lahir, sifat keibuan Courtney mulai tumbuh. Ia mulai mengurangi pemakaian obat-obatan terlarangnya sekuat tenaga. Namun lain dengan Kurt, ia terus mengkonsumsi obat-obatan tersebut. Courtney tidak bisa melarangnya, karena kerap kali ia juga lupa akan kehdupan barunya sebagai ibu dan menceburkan diri ke dalam dunia narkoba bersama Kurt. Walaupun demikian, Courtney selalu berusaha sekuat tenaga untuk melindungi suaminya tersebut dari bahaya overdosis dan frustasi berlebihan yang dialaminya.

Karena frustasi akan kehidupannya yang begitu berantakan dan suram, Kurt Cobain takut ia akan merusak masa depan anaknya, dan ia takut anaknya akan malu mempunyai ayah seperti dirinya. Menurutnya, kehidupan orang-orang yang ia cintai akan lebih baik tanpa dirinya. Akhirnya tahun 1994, Kurt Cobain meutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Sebuah sebuah senapan ia menembak kepalanya dan tewas seketika. Courtney mengalami depresi berat, selama beberapa tahun ia vakum dari dunia musik. Semua orang menyalahkannya atas kematian Kurt, dan karena hal itu ia menyalahkan Kurt atas penderitaannya.
Kurt meninggalkan kekasihnya tersebut dengan selembar surat dan kata-kata terakhir berikut:
"To Boddah Speaking from the tongue of an experienced simpleton who obviously would rather be an emasculated, infantile complain-ee. This note should be pretty easy to understand.
All the warnings from the punk rock 101 courses over the years, since my first introduction to the, shall we say, ethics involved with independence and the embracement of your community has proven to be very true. I haven't felt the excitement of listening to as well as creating music along with reading and writing for too many years now. I feel guity beyond words about these things.
For example when we're back stage and the lights go out and the manic roar of the crowds begins., it doesn't affect me the way in which it did for Freddie Mercury, who seemed to love, relish in the the love and adoration from the crowd which is something I totally admire and envy. The fact is, I can't fool you, any one of you. It simply isn't fair to you or me. The worst crime I can think of would be to rip people off by faking it and pretending as if I'm having 100% fun. Sometimes I feel as if I should have a punch-in time clock before I walk out on stage. I've tried everything within my power to appreciate it (and I do,God, believe me I do, but it's not enough). I appreciate the fact that I and we have affected and entertained a lot of people. It must be one of those narcissists who only appreciate things when they're gone. I'm too sensitive. I need to be slightly numb in order to regain the enthusiasms I once had as a child.
On our last 3 tours, I've had a much better appreciation for all the people I've known personally, and as fans of our music, but I still can't get over the frustration, the guilt and empathy I have for everyone. There's good in all of us and I think I simply love people too much, so much that it makes me feel too fucking sad. The sad little, sensitive, unappreciative, Pisces, Jesus man. Why don't you just enjoy it? I don't know!
I have a goddess of a wife who sweats ambition and empathy and a daughter who reminds me too much of what i used to be, full of love and joy, kissing every person she meets because everyone is good and will do her no harm. And that terrifies me to the point to where I can barely function. I can't stand the thought of Frances becoming the miserable, self-destructive, death rocker that I've become.
I have it good, very good, and I'm grateful, but since the age of seven, I've become hateful towards all humans in general. Only because it seems so easy for people to get along that have empathy. Only because I love and feel sorry for people too much I guess.
Thank you all from the pit of my burning, nauseous stomach for your letters and concern during the past years. I'm too much of an erratic, moody baby! I don't have the passion anymore, and so remember, it's better to burn out than to fade away.
Peace, love, empathy.
Kurt Cobain
Frances and Courtney, I'll be at your alter.
Please keep going Courtney, for Frances.
For her life, which will be so much happier without me.
I LOVE YOU, I LOVE YOU!"
Yap, ini baru part 1, masih banyak lagi pasangan-pasangan yang akan gue bahas. Stay on page buddies!
BONUS: Tulisan tangan Sid untuk Nancy beberapa bulan sebelum Nancy tewas:

Surat terakhir Kurt Cobain: