Rabu, 24 Agustus 2011

Punk By The Book: Subcultures and Styles






"Punk By The Book", pada awalnya gue juga gak ngerti maksud dari 4 kata diatas itu apa. Tapi setelah gue cari dan baca dari semua sumber yang ada, ternyata "by the book" itu adalah sebuah idiom yang artinya adalah menjalankan sebuah prosedur tanpa dimengerti. Jadi "Punk by the book" maksudnya adalah orang-orang yang mengakui dirinya "Punk" degan memakai segala atribut dan mengklasifikasikan diri mereka ke dalam suatu sub-genre punk tanpa mengerti apa maksud dari penggunaan atribut atau gaya berpakaian tersebut.

Nah, gue bukannya mau meng-klaim bahwa gue bukan seorang punk by the book, mungkin gue salah satu dari mereka. Dan, kali ini gue bakal mengklasifikasikan beberapa jenis punk scene yang ada disekitar kita dari jamannya embah Sid Vicious terkenal sampe sekarang. Kategori-kategori di bawah ini mungkin bukan gue copy paste dari sumber-sumber resmi, gue lebih mengkatagorikannya sendiri menurut apa yang udah gue baca, denger dan tonton tentang punk culture selama beberapa tahun terakhir ini. Dan supaya gak ada lagi punk by the book, gue berusaha semampu gue buat ngasih pengertian dari atribut-atribut setiap style dibawah.

Let's just f*cking start!



1. Classic Punk Kid (UK)

Biasanya anak-anak yang mengadopsi gaya ini terinspirasi berat sama era keemasan Punk tahun 70-an di Inggris. Atribut mereka masih kaya akan simbol-simbol khas punk kayak paku payung (studs), kaos kekecilan, celana bondage (biasanya terbuat dari bahan Vinyl atau jeans yang banyak retsleting-nya), piercings, boots doc.mart, rambut mohawk warna-warni sampe badan mereka yang hampir rata-rata kurus cungkring semua. Dan rata-rata anak-anak classic punk ini masih memegang berat ideologi-ideologi lama punk.

Cara berpakaian anak-anak Classic Punk Inggris ini diterapkan bukan hanya untuk mengidentifikasikan diri mereka bahwa mereka anak punk, namun setiap atribut memiliki arti. Rambut mohawk mereka merupakan simbol dari bangsa yang terintimidasi atau kaum minoritas yang terinspirasi dari budaya rambut kaum indian, piercings melambangkan kesakitan yang dirasakan selama hidup, boots Doc.Mart merupakan sindiran terhadap kaum elite yang menginjak-injak kaum terbelakang, dan tubuh kurus mereka disebabkan oleh budaya freegan (anti mengkonsumsi makanan yang didapat dengan cara membeli) yang merupakan protes dari budaya konsumerisme dan hedonisme.

Nah ini contoh anak-anak Classic Punk dari Inggris (UK) :






2. Classic Punk (USA)

Kalo yang ini tahun lahirnya sama, era akhir 1970 sampe 1980-an. Tapi tempatnya beda. Kalo Classic Punk yang ini lahir di New York, America Serikat. Contoh gampangnya adalah anak-anak The Ramones. Gaya mereka gak seribet Punk klasik dari Inggris dengan segala macem-macem atribut nyeleneh-nya. Biasanya anak-anak Classic Punk dari Amerika ini cuma pake jaket kulit, celana jeans atau vinyl sama T-shirt dan rambut mereka dibiarkan gondrong sebahu.

Ini contoh anak-anak Classic Punk dari Amerika:






3. Hardcore Punk

Di akhir taun 1980-an gaya ini semerbak banget dipake sama anak-anak muda dimana-mana. Terutama di Amerika. Dasarnya scene hardcore ini bukan anggota dari keluarga besar sub-culture punk, tapi sejak anak-anak kreatif dan inovatif kayak anak-anak Bad Religion muncul dan mengakui jenis musik mereka buan sekedar Hardcore, tapi Hardcore Punk, jadi gak bisa disangkal lagi kalo scene ini bisa dikatagorikan ke dalam salah satu sub-culture punk.

Biasanya anak-anak Hardcore Punk jalan-jalan selalu pake celana tiga perempat warna item atau cokelat gak peduli udara dingin atau panas. Rambut mereka di shave (cukur) abis dan mereka pake jaket kegedean dengan panjang warna gelap. It's a must buat mereka buat masang tampang garang selalu. Dan beda sama anak-anak classic punk yang rata-rata cungkring krepes kelaperan, anak-anak Hardcore Punk rata-rata berbadan keker gede kayak bayi sehat. Dan biasanya mereka mentattoo punggung tangan mereka dengan huruf X yang merupakan simbol dari budaya Straight-edge (Anti narkoba, alcohol, rokok dan seks sebelum nikah). Budaya straight-edge ini merupakan aksi protes terhadap proses perusakan generasi yang semakin parah.



Contoh anak Hardcore Punk:





4. Mods Punk

Style punk yang ini mengadopsi gaya anak-anak Mods. Gaya ini mulai masuk sekitar tahun 2000an waktu Billy Joe dkk mulai bertransformasi dari gaya pop punk mereka menjadi sesuatu yang lebih "dewasa".

Anak-anak Mods Punk (dan biasanya fans berat Billie Joe) biasanya gak malu beli eyeliner di toko kosmetik cewek dan gapeduli embak-embak kasir-nya terheran-heran. Dan kebalikannya dari Classic Punk yang terkesan serba kumuh, style Mod Punk lebih mengedepankan kerapihan dan gaya formal. Ciri khas dari style Mod Punk adalah dasi warna item atau merah yang melambangkan sindiran terhadap orang-orang "berdasi" di luar sana. Jadi intinya, kalo Classic Punk menyindir dengan gaya radikal dengan segala atributnya, Mods Punk lebih menggunakan cara halus untuk melambangkan sindirannya.

Contoh gaya Mods Punk:







5. Old Wave Pop Punk

Menurut gue, era pop punk itu terbagi menjadi dua, era 1980-an akhir sampai 1990-an (Old Wave) , terus era 2000-an (New Wave) sampe sekarang.

Old Wave pop punk bisa dibilang merupakan anggota sub-culture punk yang mendobrak dunia mainstream pertama kali. Band-band kayak Descendents, NOFX, Blink 182, Greenday, MXPX merupakan hit list dari old wave pop punk. Banyak remaja-remaja mengadopsi cara berpakaian mereka yang super santai. Di era Old Wave, banyak anak-anak remaja menindik kuping mereka dan memasangkan sebuah cincin berdiameter lebih besar dari daun telinga mereka yang waktu itu sangan populer dengan sebutan streched ear. Gue gak terlalu ngerti maksudnya apa tapi itu terinspirasi dari kuping buddha dan suku-suku terlantar di afrika.


Secara keseluruhan style Old Wave Pop Punk gak terlalu mencolok. Kebanyakan mereka memakai celana kargo bewarna cokelat atau hitam kedodoran dan kaos atau kemeja warna-warni yang kekecilan. Budaya mohawk juga sudah tidak terlalu terlihat dan digantikan dengan rambut potongan cepak dan di warnai dengan warna-warna neon.


Contoh anak-anak Old Wave Pop Punk:







6. Skinheads

Skin= Kulit, head= kepala, Skinhead= kepala kulit. Yak seperti namanya, Skinhead merupakan sub-culture yang mewajibkan semua anggotanya untuk mencukur kepalanya menjadi plontos. Skinhead merupakan mengembangan dari Mods. Pada saat itu Mods merupakan sebuah aksi protes terhadap kaum-kaum elite yang menindas kaum ekonomi lemah, namun setelah taun 60-an akhir Mods mulai mereda, dan muncul lah Skinhead.

Skinheads memiliki cara berpakaian yang unik dan atribut tersendiri. Walaupun mereka berasal dari kaum buruh-buruh miskin, tapi atribut mereka merupakan kemeja dengan kancing leher terpasang, celana jeans lusuh dan mereka menggunakan pengait celana model jumpsuit (gue gatau apa namanya hehehhee). Kemeja dan pengait celana tersebut melambangkan cara berpakaian orang-orang elitis yang rapi, jeans melambangkan cara berpakaian orang-orang ekonomi lemah dan kepala plontos melambangkan ciri khas buruh kotor pada saat itu.


Contoh anak-anak Skinheads:





7. Ska Punk

Yap, sama nasibnya kayak Hardcore Punk, Ska Punk merupakan percampuran antara dua musik, Ska dan Punk. Band-band Ska Punk mulai bermunculan sejak 1980 akhir dan 1990an, salah satunya adalah Reel Big Fish.

Gaya berpakaian mereka juga merupakan percampuran antara style ska dan style punk. Mereka memakai setelan jas atau yang sering disebut Suite bewarna cokelat atau abu-abu dengan rambut rapi dan topi vedora. Kayaknya gak ada pengertian spesifik dari gaya berpakaian mereka. Intinya mereka hanya ingin memasukan kesan santai ke dalam budaya punk.

Contoh anak-anak Ska Punk:






8. New Wave Pop Punk and Easycore

Seperti yang udah gue sebutkan, New Wave Pop Punk adalah kategori yang mengelompokkan band-band pop punk yang baru brojol akhir 1990-an dan awal-awal tahun 2000 sampai sekarang, seperti Simple Plan, All Time Low, The Wonder Years dan masiiiiih banyak lagi. Nah, Easycore merupakan pengembangan dari pop punk. Bapak dari easycore adalah New Found Glory. Band-band easycore yang terkenal sekarang seperti Chunk! No Captain Chunk!, Set your Goals, A Day To Remember udah banyak berseliweran di kuping-kuping anak baru gede.

Kalo dari cara hidup dan gaya mereka emang udah mulai kontras banget dari gaya punk pada awalnya. Kesan kumuh dan penuh dengan simbol-simbol udah gak lagi terlihat. Anak-anak pada scene ini lebih banyak menggunakan pakaian biasa sehari-hari dengan rambut semi-gondrong khas anak-anak emo, terutama para front man mereka. Namun budaya piercing dan tattoo masih banyak terlihat.

Contoh anak-anak New Wave Pop Punk:




--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


And.... That's it. Sebenernya masih ada beberapa tipe lagi, tapi perbedaannya gak terlalu mencolok dan percuma juga gue jelasin soalnya gue juga gak ngerti maksud atribut mereka. Hehe.

Intinya gue bikin postingan ini adalah karena gue tau gak enak banget rasanya dikatain poser atas hal yang beneran lo suka. Apapun musik yang lo suka, metal, pop, dangdut, melayu, kalo lo suka dan lo meniru gaya khas budaya musik-musik tersebut dan ada orang yang bilang lo sok-sok-an dan poser atas gaya lo tersebut, sedih kan? Padahal lo suka beneran sama musik tersebut, cuman lo belom menggali lebih dalam aja informasi tentang budaya musik tersebut.

Gue tau kok kalo pasti ada aja orang yang nganggap gue poser, sok-sok-an punk lah, apalah. Tapi, intinya gue suka punk, dan gue gak peduli apa yang orang pikir tentang hubungan gue dan Punk (wuelah).

Menurut gue ada 2 jenis anak punk. Yang pertama adalah Punk By The Book, sama anak Punk By The Brain. Mungkin gue Punk By The Brain, yang gak memprioritaskan atribut, tapi lebih memprioritaskan ideologi-ideologi dan cara berfikirnya. Atau mungkin gue bukan kedua-duanya, bahkan gue gak termasuk dalam salah satu katagori yang gue buat sendiri diatas. But I DON'T GIVE ANY F*CKING SHIT! I love punk, I am Punk and that's it.

Jadi buat kalian para Punkheads, menurut gue lo gausah nyobek-nyobek Jeans lo, bikin rambut lo mohawk, nindik idung lo. Kalo lo suka Punk, tunjukin, jadi beda, berani, positif dan jangan mau ngikutin hal yang orang mau padahal itu gak cocok sama lo. Stay true, stay Punk!

Percuma lo nindik idung lo, bikin tattoo mahal, nyobek-nyobek jeans, ngerusak rambut lo, atau bahkan sampe pake narkoba ikut-ikutan Sid Vicious kalo lo sebenernya gatau maksudnya apa. Bahkan lo gausah ikut kategori-kategori diatas. Jadi diri lo sendiri, lebih punk. Okehhh?

It's a wrap! See ya on the next posting!

KEEP ON PAGE BAYBEH! :*



BONUS:



(Ganteng ya.... <3)




Rabu, 10 Agustus 2011

Love Sucks!! Let's Party!!! (Pt. 3)







Yap, awrite! Akhirnya gue bikin Love Suck Let's Party lagi.

Kayaknya gue gausah bertele-tele. Seperti Love Sucks Let's Party sebelum-sebelumnya, gue bakal ngebahas tentang kisah-kisah cinta-cintaan orang-orang yang gak normal dan jauh dari kesan unyuh dan lain-lainnya. Dan LSLP part 3 ini gue bakal ngebahas kisah cinta-cintaan yang pait, penuh darah dan berakhir kandas.

Langsung aja yak, gausah dijelasin panjang lebar.

Check'em out fellas!



1. Deryck Whibley and Avril Lavigne


Dulu mereka itu adalah pasangan kesayangan gue. Tapi setelah mereka bercerai dan Avril punya pacar baru, gue jadi males deh sama Avril. Huamft. (Lah?)

Oke. Avril sama Deryck pada awalnya emang udah sahabatan dari sejak mereka berumur 17 tahun. Mereka awalnya cuman 2 sahabat dengan selera musik yang sama, menekuni karir di bidang yang sama dan pada akhirnya saling jatuh cinta. Emang kedengerannya kisah mereka simpel-simpel aja. Ada hubungan mereka punya kisah perjuangan sendiri yang gak gampang.

Seperti yang semua udah tau, Avril merupakan seorang penyanyi beraliran pop-punk yang waktu itu kentel banget sama kesan tomboy dan cuek, dan Deryck merupakan front man dari band pop-punk yaitu Sum41. Mereka pacaran selama 2 tahun dan langsung nikah.


Sebelumnya, mereka termasuk pasangan yang gila. Pernah Sum41 lagi manggung dan tiba-tiba Avril nyelonong naek ke panggung dan loncat ke penonton, alhasil, lengan Avril cedera dan Deryck cuman ngetawain. Tega. Lah? Jadi gue yang marah? Wakakak. Oke, back to topic. Tapi keliatan sejak mereka menikah, figur pasangan gila dan asik udah mulai ilang. Hal itu juga kerasa banget di album-album mereka. Banyak publik yang gak suka sama karya-karya mereka setelah menikah. Lagu-lagu mereka katanya terkesan lebih tua dan gak asik lagi. Apalagi gaya Avril yang udah mulai gak mengesankan image dia yang sebelumnya.


Lalu masalah selanjutnya menimpa mereka. Gak laen dan gak bukan adalah masalah ekonomi. Album ketiga Avril, The Best Damn Thing, laku keras di pasaran dan popularitasnya melambung tinggi kembali. Sedangkan band kepunyaan Deryck, Sum41, baru saja kehilangan satu personilnya dan album terbaru mereka Underclass Hero tidak mendapatkan respon seheboh Avril.

Awalnya itu gak jadi masalah buat mereka. Tapi lagi-lagi publik yang berkomentar. Semuanya jadi keliatan bermasalah. Sampai pada akhirnya ada gossip mengatakan bahwa Avril dan Deryck akan bercerai. Sekuat tenaga mereka menentang gossip tersebut. Tapi pada akhirnya takdir emang menyatakan mereka harus berpisah.

Pada november 2010, Deryck dan Avril resmi bercerai secara baik-baik. Alesan utama mereka kalo ditanya sama press adalah gara-gara kesibukan mereka dengan jadwal tur dan lain-lain, dan mereka menyatakan bahwa mereka akan tetap berteman sampe kapanpun. Hiks.


Yah begitulah. Pasangan yang keliatan bener-bener cocok satu sama lain akhirnya harus perpisah dengan alesan yang klise. Kisah mereka emang gak seekstrim yang lo semua bayangin, tapi menurut guekisah mereka tragis. Tapi gue yakin hal yang diawali dengan baik bakal berakhir dengan baek juga. (Azek)



2. Amy Winehouse and Blake Fielder-Civil


Gue yakin pasti semua pada tau Amy Winehouse, penyanyi yang baru aja meninggal beberapa minggu yang lalu. Cewek extrim ini emang terkenal dengan gayanya yang laen dari pada yang laen dan budaya narkobanya. Nah, Blake adalah cowok yang bikin Amy tergila-gila dan sempet menjadi suaminya selama sekitar 2 tahun. Blake bukanlah musisi atau orang terkenal, dia cuman cowok biasa dengan pekerjaan biasa (yang emang ganteng sih).

Amy dan Blake pertamakali bertemu dia sebuah bar Billiard. Dari dulu Amy emang selalu tertarik sama cowok super kurus dan bertato. Pas dia ngeliat Blake, dia langsung jatuh cinta dan mengajak Blake kenalan. Sejak saat itu mereka sering ketemu. Amy yang emang udah tergila-gila banget sama Blake gamau berhenti cuman sampe kenalan doang. Dia gak takut ngungkapin perasannya terhadap Blake dan terus ngeja-ngejar dia. Sampai akhirnya Blake luluh dan akhirnya mereka pacaran.


Setelah 2 tahun pacaran, akhirnya mereka menikah. Pada awalnya pernikahan mereka terlihat harmonis-harmonis saja, namun kasus narkoba, kekerasan dan kepemilikan senjata ilegal menimpa hubungan mereka secara bertubi-tubi. Belum lagi gak Blake dan gak Amy merupakan pemakai narkoba keras. Mereka sering sakau bareng-bareng dan make bareng-bareng. Banyak yang menuduh Blake sebagai biang kerok rusaknya kehidupan Amy. Namun kenyataannya salah.

Pernah suatu malam Blake meminta Amy untuk tidak menggunakan narkobanya untuk sekali saja, namun Amy langsung marah dan pergi ke dalam kamar hotelnya dan melukai dirinya sendiri. Blake menerobos masuk dan berusaha mencegah Amy melakukan hal tersebut, namun pada akhirnya Blake berakhir penuh dengan sayatan silet yang berada di tangan Amy. Perkelahian besar pun terjadi malam itu.



Sampai pada akhirnya mereka bercerai. Blake ketahuan merampok dan mengimitasikan senjata api dan dikenai hukuman penjara selama 35 bulan. Amy Winehouse ditemukan meninggal dunia di rumahnya akibat overdosis. Blake yang masih di dalam penjara tidak diperbolehkan datang ke pemakamannya. Karena depresi dan rasa sedih yang berlebih, Blake mengalami stress berat di dalam penjara dan sakit selama beberapa hari. Namun pada kenyataannya, Amy telah pergi dan dia tidak bisa melakukan apa-apa.


See, sedih dan tragis banget kan kisah mereka.



3. Michael Hutchence and Paula Yates

Mungkin gak banyak dari kalian yang tau tentang pasangan ini.


Yap. Michael Hutchence adalah seorang vokalis karismatik dari sebuah band dari Australia yang bernama INXS. Pada jamannya (80's-90's) Michael terkenal dengan kesan playboy dan sex-freak-nya. Pada saat itu semua cewek di Australia tergila-gila sama dia. Paula Yates adalah seorang Groupie dan Junkie yang sangat terkenal, dan dia merupakan istri dari rocker terkenal, Paul Geldof.

Michael dan Paula pertama kali bertemu ketika Michael menjadi bintang tamu di sebuah acara talk-show kontroversial yang di presenteri oleh Paula. Sejak pertemuan tersebut mereka saling jatuh cinta. Paula rela meninggalkan pernikahannya dengan Paul Geldof yang sudah mengkasilkan 3 anak demi mendapatkan Michael. Berita perceraian Paula dan Paul pun akhirnya merebak dan menjadi top news waktu itu di Australia.


Michael Hutchence yang selama ini terlihat normal seperti pria-pria kerismatik lainnya ternayta memiliki sisi gelap. Dia mempunya kelainan sex yang sudah sangat tidak bisa disembuhkan. Michael tidak pernah puas dengan apa yang telah ia "dapat" dari semua wanita-wanita yang pernah bersamanya. Ia selalu melakukan eksperimen-eksperimen sex yang jauh di luar ambang batas normal. Dania pernah mendengar bahwa "kepuasan" yang paling tinggi adalah ketika manusia merasakan orgasme (maap bukan mau ngomong jorok) sesaat sebelum ia mati. Dan ia pun tidak segan-segan ingin melakukan eksperimen itu.

Pada tahun '97, Lahirlah Tiger Lily Hutchence, anak dari hasil hubungan Michael dan Paula. Namun kelainan sex Michael tidak bisa disembuhkan juga.


Sampai pada akhirnya Michael di temukan meninggal dunia di kamar hotelnya dengan keadaan telanjang dan leher tegantung oleh sabuk yang ia jepit diatas pintu. Paula histeris dan depresi berat. Banyak orang yang tidak tahu cerita sesungguhnya dan menyalahkan Paula atas kematian Michael.

Bertahun-tahun Paula mencoba untuk membersihkan nama Michael dan namanya. Namun Pandangan publik akan dirinya dan Michael sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Orang tua Michael membenci Paula danberusaha mendapatkan hak asuk dari Tiger Lily. Paula berusaha keras untuk mempertahankan anaknya.


Karena depresi, berbagai macam hal telah Paula lakukan untuk bunuh diri. Namun beberapa kali ia gagal. Sampai pada tahun 2000, Paula Yates meninggal di umur 40 akibat overdosis. Bob Geldof mengambil alis hak asuk Tiger Lily. Nama Michael dan Paula pun memudar seiring jalannya hari.

-------------------------------------------------------------------------------------------------


Yak. Itu dia Love Sucks Let's Party Part 3. Gue harap kalian bisa ngambil efek positif dari kisah-kisah diatas. Kadang hal-hal yang kita anggap gak bakal berakhir itu berakhir dengan tragis. Kayak kisah-kisah diatas. Jadi kayak yang udah sering gue bilang di blog ini, lebih baik kalian mempersiapkan diri dulu, baru jatuh cinta.

Sebenernya gue udah gak tau mau ngomong apaan lagi. Hehe. Kayaknya udah cukup sampe disini dulu ya.

Maksud gue bikin postingan Love Sucks Let's Party sampe part 3 ini pasti kalian udah tau kan. Dan pasti kalian udah ngerti dan bisa belajar dari kisah-kisah yang udah gue tulis.

Okedeh. Gue gatau mau bikin part 4 atau enggak. Tapi last but not least... Keep on page buddies! :D

Salam punk jalanan selalu!






Selasa, 09 Agustus 2011

HAUNTED





I know it's so ridiculous, but...


I'm haunted by the past. I'm haunted by you. I'm haunted in every second of my life. I'm haunted by the memories. I'm haunted by the pain. I'm haunted by what it feels like trying hard to sleep at night. I'm haunted by your laugh every time I try to write a song. I'm haunted by your smile every time I want to go on.

Do you know that I'm haunted?

I'm haunted by the sound of your motorbike. I'm haunted by the smell of your T-shirt. I'm haunted by the touch of your palm when you pat my hair. I'm haunted by the look on your face when you picked me up that night.

Will you ever know that I'm haunted?

I'm haunted by the thought that I will never ever fall in love again. I'm haunted by the thought that every boy is the same. I'm haunted by the thought that you're the only one I could ever fall in love with. I'm haunted by your name....

If only I could ever mention your name...

Now it's been a year. I'm still haunted. Now it's been a year since my heart stops beating. It leaves only scars and unstoppable bleeding.

Someday I will reveal all the unfinished song and unfinished notes I wrote for you. Because you will just remain as an unfinished story for me.

I've been trying to go on for an indescribable long time. But now I admit that I can't.

Maybe some couple years, couple months, couple days, who knows.

Well I wrote this post only for someone and the only one that I ever fallin' in love with.

Hope he know that I hate him.

Hope he know how much I can't stand seeing his face.

Hope he know that I'm still haunted.